spoon

Recent Recipes

ini tentang gagal jantung ^^

0

Category :

 Gagal jantung merupakan salah satu penyakit yang paling penting untuk di obati oleh seorang dokter. Hal tersebut dapat terjadi bila semua kondisi jantung mengalami penurunan kemampuan untuk memompa darah. Biasanya di sebabkan oleh penurunan kontraktilitas miokardium akibat kurangnya aliran darah koroner. Selain itu bisa juga di sebabkan oleh rusaknya katup jantung, tekanan xternal di sekitar jantung, defisiensi vitamin B, penyakit otot jantung primer, atau kelainan lain yang dapat menyebabkan pemompaan jantung kurang efektif.

Efek Akut Gagal Jantung Derajat Sedang


bila jantung mendadak rusak berat, seperti pada infark miokard, kemampuan jantung akan segera menurun. Dari kejadian itu dapat timbul dua efek :

  1. penurunan curah jantung
  2. pembendungan darah di vena, mengakibatkan kenaikan tekanan vena 
curah jantung yang rendah masih cukup untuk mempertahankan hidup +/- beberapa jam, namun biasanya di sertai dengan pingsan. untungnya stadium akut ini hanya berlangsung beberapa saat, karena saraf simpatis akan refleks bekerja. Saraf simpatis akan mengompensasi sangat luas pada jantung yang mengalami kerusakan.

Kompensasi untuk Gagal Jantung Akut oleh Refleks Saraf Simpatis 

Refleks yang paling sering terjadi bila curah jantung menurun adalah refleks baroreseptor. Refleks Baroreseptor ini di aktifkan dengan penurunan tekanan oleh arteri. Selain itu ada refleks kemoreseptor, respons iskemik pada sistem saraf pusat, bahkan bisa juga refleks dari jaringan yang rusak itu sendiri yang mengaktifkan sistem saraf simpatis. Tetapi refleks apapun yang terjadi, saraf simpatis menjadi terangsang dengan sangat kuat dalam waktu beberapa detik, dan pada saat yang berlawanan terjadi penghambatan sinyal saraf parasimpatis menuju jantung. Perangsangan saraf simpatis yang sangat kuat akan menimbulkan pengaruh yang besar baik buat jantungnya sendiri maupun pada vaskularisasi perifernya.

>>to be continue<<
sumber : Guyton and Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Halaman 271-281.

0 komentar:

Posting Komentar